Musibah pada dasarnya merupakan sesuatu yang begitu
akrab dengan kehidupan kita. Adakah orang yang tidak pernah mendapatkan
musibah? Pasti tidak ada. Musibah adalah salah satu bentuk ujian yang diberikan
Tuhan kepada manusia. la adalah sunnah yang berlaku atas para hamba-Nya. la
bukan berlaku pada orang-orang yang lalai dan jauh dari nilai-nilai agama saja.
Namun ia juga menimpa orang-orang mukmin dan orang-orang yang bertakwa. Bahkan,
semakin tinggi kedudukan seorang hamba di sisi Tuhan, maka semakin berat ujian
dan cobaan yang diberikan Tuhan kepadanya. Karena Dia akan menguji keimanan dan
ketabahan hamba yang dicintai-Nya.
Sebagai contoh, bangsa kita tercinta
sekarang ini sedang dirundung dan didera dengan berbagai musibah, mulai dari
gelombang tsunami, lumpur lapindo, flu burung, busung lapar, gizi buruk,
harga melonjak ditambah permasalahan nasional yang tak kunjung teratasi, akan
tetapi sayangnya sedikit yang bisa mengambil hikmah dari musibah yang sedang di
derita. Ujian yang semestinya mendongkrak kualitas keimanan dan mengantar pada
keberkahan ternyata sering membawa kepada murka Tuhan. Tak lain karena orang
yang terkena musibah tak mampu bersikap benar saat menghadapi musibah tersebut.
Sesungguhnya di balik musibah itu
terdapat hikmah dan pelajaran yang banyak bagi mereka yang bersabar dan menyerahkan
semuanya kepada Tuhan yang telah menakdirkan itu semua untuk hamba-Nya,
diantara hikmah yang bisa kita petik dari sebuah musibah antara lain :
1. Musibah akan mendidik jiwa dan mensucikan
kita dari dosa dan kemaksiatan.
Terdapat kabar gembira sekaligus
ancaman jika kita mengetahui bahwa musibah yang kita alami adalah merupakan
hukuman atas dosa-dosa kita.
2. Mendapatkan kebahagiaan (pahala) tak
terhingga di akhirat.
Itu merupakan balasan dari musibah yang
diderita oleh seorang hamba sewaktu di dunia, sebab kegetiran hidup yang
dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di
akhirat dan sebaliknya. Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi
orang kafir.
3. Sebagai parameter kesabaran seorang
hamba.
Sebagaimana dituturkan, bahwa
seandainya tidak ada ujian maka tidak akan tampak keutamaan sabar. Apabila ada
kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika
tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan itu.
Sesungguhnya besarnya pahala tergantung
pada besarnya cobaan. Jika Tuhan mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya
dengan cobaan. Barang siapa yang ridha atas cobaan tersebut maka dia mendapat
keridhaan Tuhan dan barang siapa yang berkeluh kesah (marah) maka ia akan
mendapat murkaTuhan.
Apabila seorang hamba bersabar dan
imannya tetap tegar maka akan ditulis namanya dalam daftar orang-orang yang
sabar. Apabila kesabaran itu memunculkan sikap ridha maka ia akan ditulis dalam
daftar orang-orang yang di ridhai. Dan jika memunculkan pujian dan syukur
kepada Tuhan maka dia akan ditulis namanya bersama-sama orang yang bersyukur.
Jika Tuhan mengaruniai sikap sabar dan syukur kepada seorang hamba maka setiap
ketetapan Tuhan yang berlaku padanya akan menjadi baik semuanya.
Sungguh menakjubkan kondisi seorang
Hamba, sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika memperoleh
kelapangan lalu ia bersyukur maka itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa
kesempitan lalu ia bersabar maka itupun baik baginya (juga).
4. Dapat memurnikan tauhid dan medekatkan
hati kepada Tuhan.
Tuhan menurunkan cobaan supaya hamba
memanjatkan do’a dengan sebab musibah itu. Apabila Kami memberikan nikmat
kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri, tetapi apabila ia ditimpa
malapetaka maka ia banyak berdo’a.
Musibah dapat menyebabkan seorang hamba
berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakkal dan ikhlas dalam memohon. Dengan
kembali kepada Tuhan seorang hamba akan merasakan manisnya iman, yang lebih
nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita. Apabila seseorang ditimpa musibah
baik berupa kemiskinan, penyakit dan yang lainnya maka hendaknya hanya berdo’a
dan memohon pertolongan kepada Tuhan saja.
5. Memunculkan berbagai macam ibadah
yang menyertainya.
Di antara ibadah yang muncul adalah
ibadah hati berupa rasa takut kepada Tuhan. Berapa banyak musibah yang
menyebabkan seorang hamba menjadi berlari mendekat kepada Allah dan menjauhkan
diri dari kesesatan.
6. Dapat mengikis sikap sombong, ujub
dan besar kepala.
Jika seorang hamba kondisinya serba
baik dan tak pernah ditimpa musibah maka biasanya ia akan bertindak melampaui
batas, lupa awal kejadiannya dan lupa tujuan akhir dari kehidupannya. Akan
tetapi ketika ia ditimpa sakit, mengeluarkan berbagai kotoran, bau tak
sedap,dahak dan terpaksa harus lapar, kesakitan bahkan mati, maka ia tak mampu
memberi manfaat dan menolak bahaya dari dirinya. Dia tak akan mampu menguasai kematian,
terkadang ia ingin mengetahui sesuatu tetapi tak kuasa, ingin mengingat sesuatu
namun tetap saja lupa. Tak ada yang dapat ia lakukan untuk dirinya, demikian
pula orang lain tak mampu berbuat apa-apa untuk menolongnya.
7. Memperkuat harapan kepada Tuhan.
Harapan merupakan ibadah yang sangat
utama, karena menyebabkan seorang hamba hatinya tertambat kepada Tuhan dengan
kuat. Apalagi orang yang terkena musibah besar, maka dalam kondisi
seperti ini satu-satunya yang jadi tumpuan harapan hanyalah Tuhan semata,
sehingga ia mengadu: “Ya Tuhan tak ada lagi harapan untuk keluar dari bencana
ini kecuali hanya kepada-Mu.” Dan banyak terbukti ketika seseorang dalam
keadaan kritis, ketika para dokter sudah angkat tangan namun dengan permohonan
yang sungguh-sungguh kepada Tuhan ia dapat sembuh dan sehat kembali. Dan ibadah
harapan ini tak akan bisa terwujud dengan utuh dan sempurna jika seseorang
tidak dalam keadaan kritis.
8. Merupakan indikasi bahwa Tuhan
menghendaki kebaikan.
Barang siapa yang dikehendaki oleh
Tuhan kebaikan maka Tuhan akan menimpakan musibah kepadanya. Seorang hamba
meskipun hidupnya sengsara dengan ujian dan musibah namun hati dan jiwanya
tetap sehat.
9. Tuhan tetap menulis pahala kebaikan
yang biasa dilakukan oleh orang yang sakit.
Meskipun ia tidak lagi dapat melakukan
atau dapat melakukan ibadah namun tidak dengan sempurna, Tuhan tetap menulis
pahala kebaikan yang dilakukan oleh orang yang sakit.
Hal ini dikarenakan seandainya ia tidak
terhalang sakit tentu ia akan tetap melakukan kebajikan tersebut, maka sakinya
tidaklah menghalangi pahala meskipun menghalanginya untuk melakukan amalan. Hal
ini akan terus berlanjut selagi dia (orang yang sakit) masih dalam niat atau
janji untuk terus melakukan kebaikan tersebut. Tidak seorangpun yang ditimpa
musibah pada jasadnya melainkan Tuhan memerintahkan kepada para malaikat untuk
menjaganya, Tuhan berfirman kepada malaikat itu, “Tulislah untuk hamba-Ku siang
dan malam amal shaleh yang (biasa) ia kerjakan selama ia masih dalam perjanjian
dengan-Ku.
10. Dengan adanya musibah seseorang
akan mengetahui betapa besarnya nikmat keselamatan dan 'afiyah.
Jika seseorang selalu dalam keadaan
senang dan sehat maka ia tidak akan mengetahui derita orang yang tertimpa
cobaan dan kesusahan, dan ia tidak akan tahu pula besarnya nikmat yang ia
peroleh. Maka ketika seorang hamba terkena musibah, diharapkan agar ia bisa tahu
betapa mahalnya nikmat yang selama ini ia terima dari Tuhan.
Hendaknya seorang hamba bersabar dan
memuji Tuhan ketika tertimpa musibah, sebab walaupun ia sedang terkena musibah
sesungguhnya masih ada orang yang lebih susah darinya, dan jika tertimpa
kemiskinan maka pasti ada yang lebih miskin lagi. Hendaknya ia melihat musibah
yang sedang diterimanya dengan keridhaan dan kesabaran serta berserah diri
kepada Tuhan yang telah menakdirkan musibah itu untuknya sebagai ujian
atas keimanan dan kesabarannya.
Tidak akan turun musibah kecuali dengan
sebab dosa dan tidak akan musibah diangkat oleh Tuhan kecuali dengan bertobat.
Oleh karena itulah marilah kita kembali
kepada Tuhan yang maha esa dengan bertaubat dari segala dosa dan khilaf serta
menginstropeksi diri kita masing-masing, apakah kita termasuk orang yang
terkena musibah sebagai cobaan dan ujian keimanan kita ataukah termasuk
mereka yang sedang disiksa dan dimurkai oleh Tuhan karena kita tidak mau
beribadah dan banyak melanggar larangan-larangan-Nya.
11. Sebuah musibah akan dapat
membukakan hati dan menggugah empati sesama manusia.
Hikmahnya semakin merekatkan rasa cinta
kasih dan silaturrahmi, serta mampu pula mengeluarkan nilai-nilai budaya doa
yang selama ini terpendam, saling mendoakan kepada yang sedang tertimpa
musibah. Selayaknya dengan manusiawi sekali bila orang-orang merasa terpanggil
untuk ikut bertanggung jawab dan mencintai orang yang sedang tertimpa musibah
dan mendapatkan cobaan/ujian, masing-masing membantu semaksimal kemampuan kita.
12.Kemudian diantara hikmah lain yang
bisa dirasakan manusia ketika mendapat kan musibah yaitu dicabutnya sumbu
perseteruan, maka tiba-tiba orang-orang yang saling bermusuhan diantara mereka
lebur dengan sendirinya, kemudian mereka menjadi kawan yang sangat setia,
saling membantu.
0 komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar dengan kata-kata yang sopan yaa...
No Spam please ^^
Warning : Please Take Out With Full Credit !