Diberdayakan oleh Blogger.


RSS

Cara Menabung dan meminjam uang di bank serta tugas para pegawai bank (Kelas 9 SMP)

udah lama gak ngeblog, hampir sebulan ^^
nahh, sekarang aku mau share tugas ekonomi yang tadi sore ku cari....
semoga entri ini bisa membantu tugas readers ^^
kalau ada kesalahan, boleh minta komentarnya ?
kalau bagus, minta FOLLOW nya donk ! sekalian sharenya :D
ok, langsung aja...
semoga ilmu yang ku share ini bermanfaat ^^
tolong hargai yang ngetik !!
kalau mau copas ke blog atau yang lainnya (selain untuk tugas), wajib pake link blog ku...
taukan artinya wajib ?
ga dilakuin dosa, di lakuin berpahala ^^ #plaakk

Membuat rekening di Bank :


v  Syarat :

1. Fotokopi KTP
2. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening
3.  Perorangan
4.  Melengkapi identitas diri
5.  WNI : KTP / SIM / Paspor
6.  WNA : KITAS atau KITAP
7.  Non Perorangan
8.  Melengkapi identitas perusahaan
9.  Anggaran Dasar
10. SIUP, SITU, dsb

v  Langkah-langkah :

1. Pergi ke bank

2. Temui customer service

3. Isi formulir pembukaan rekening

4. Bawa fotocopy KTP dan materai, atau biasanya pihak bank menyediakan materai, kita tinggal mengganti biaya untuk materai tersebut

5. Bayar saldo awal, misalnya di Bank BRI saldo awalnya adalah Rp 100.000

6. ATM otomatis diberikan pada hari itu juga setelah menyelesaikan prosedur pembukaan rekening dan uang yang jadi saldo awal di ATM dapat ditarik kembali lewat mesin ATM keesokan harinya atau kurang lebih 24 jam tapi dengan menyisakan saldo di ATM minimal Rp 10.000 untuk biaya administrasi

Menarik dana dari Bank :


v  Langkah-langkah :

1. Pergi ke mesin ATM.
ATM mana yang bisa kita datangi untuk mengambil uang? Pertama, ATM resmi bank di mana Anda membuka/membuat tabungan. Kedua, di ATM mana saja yang bekerja sama dengan ATM bank Anda. Misalnya, ATM yang berlogo ATM Bersama dapat Anda datangi untuk mengambil uang apabila di ATM Anda tertera logo ATM Bersama, yang merupakan tanda bahwa ATM bank Anda bekerjasama dengan ATM Bersama

2. Masukkan kartu ATM
Bagaimana cara memasukkan kartu ATM yang tepat? Di mesin ATM yang umum saat ini, hanya ada tiga lubang. Pertama, lubang memasukkan kartu. Kedua, lubang mengambil uang. Ketiga, lubang untuk mengambil bukti transaksi. Masukkan kartu ATM Anda di lubang yang kecil, kira-kira seukuran dengan lebar kartu ATM Anda.

3. Perhatikan layar monitor mesin ATM

4. Masukkan PIN ATM
Hati-hati memasukkannya. Tutupi tombol saat menekan kombinasi PIN Anda agar tidak ada orang yang bisa mengintip untuk mengetahui PIN ATM Anda.

5. Pilih nominal uang yang ingin Anda ambil
Secara default, ada beberapa pilihan nominal uang yang bisa Anda pilih. Namun, jika Anda ingin mengambil yang dengan jumlah yang berbeda, ikuti langkah berikut:
a) Pilih "Transaksi Lainnya"
b) Pilih "Penarikan Tunai"
c) Masukkan jumlah yang ingin Anda ambil lalu tekan OK/YES

6. Tunggu sesaat karena uang Anda sedang diproses

7. Ambil uang Anda.

8. Ambil tanda bukti transaksi

9. Ambil kartu ATM Anda.

Tugas pegawai Bank :


v  Teller

1. Penerimaan dan pembayaran uang tunai untuk dan dari rekening nasabah.
2. Setoran kliring, inkaso, pemindahbukuan dan Penerimaaan permohonan kiriman uang.
3. Penjualan dan pembelian valuta asing.

v  Customer Service

1. Berhubungan langsung dengan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya (membuka rekening, menyelesaikan masalah terkait rekeningnya, maupun produk perbankan lainnya).

2. Memasarkan produk dan jasa perbankan kepada nasabah.

3. Melaksanakan kegiatan administratif terkait kegiatan operasional perbankan (melakukan filing form aplikasi rekening, pencatatan administrasi stock buku tabungan, cek, BG, membuat laporan pencapaian pembukaan rekening secara harian untuk dilaporkan kepada branch manager).

4. Di luar kegiatan di cabang, CS juga membantu lobby untuk mendapatkan calon nasabah prioritas/instansi yang potensial.

v  Account Officer

1. Mengunjungi dan berkomunikasi secara langsung dengan para debitur dan calon
debitur guna memberikan informasi tentang produk bank atau memperoleh
informasi dan dokumen yang diperlukan dalam persyaratan kredit.

2. Menerima surat-surat berharga atau jaminan dari debitur dan calon debitur untuk
diteruskan ke peyang berwenang untuk menyimpannya.

3. Merekomendasikan tingkat bunga (pricing) yang ditawarkan kepada nasabah 
dalam batas minimum suku bunga untuk kredit yang diberikan dan maksimum
suku bunga untuk dana yang telah ditetapkan.

4. Memberikan referensi terhadap nasabah baru.

5. Memahami risiko yang terkandung dalam setiap aktivitas, besarnya risiko, sifat
dan wewenang limit risiko yang diberikan dalam rangka mengelola risiko tersebut.
6. Menyusun account plan agar pelaksanaan tugas-dalam rangka
pencapaian target lebih efisien dan efektif.

7. Secara periodik melakukan kunjungan dan review terhadap performance
nasabah, serta mengidentifikasi kebutuhan maupun permasalahan yang
dihadapi oleh nasabah sehingga dapat secara dini merekomendasaikan langkah
yang tepat bagi bank maupun bagi nasabah.

8. Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan para nasabah dana guna
meningkatkan loyalitas dan hubungan yang saling menguntungkan dengan
menawarkan kepada nasabah produk dan jasa bank lainnya yang sesuai dengan
kebutuhannya dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

v  Back Office

1. Membuat Voucher Input transaksi ( debit / kredit )
2. Membuat laporan data transaksi.
3. Analisa kredit
4. Accounting 
5. Controlling 
6. I.T.System 
7. Dll yang berhubungan dengan administrasi dan catat mencatat.

v  Satpam

1. Melakukan pengamanan personil dan materiil
2. Melakukan pengawasan
3. Menciptakan ketertiban dan ketentraman lingkungan kerja.

Selesai
REFERENSI : Dari berbagai sumber :P



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[FF] Can You Hear Me ? (Part 3) by Suri Valentiani a.k.a. Choi MinAh (최 민 아)


Type                : Sequel
Tittle                : [FF] Can You Hear Me ? (Part 3)
Author             : Suri Valentiani a.k.a. Choi MinAh ( )
Facebook         : Suri Valentiani
Twitter             : @Im_YWnited210
Genre              : Romance, Sad
Cast                 : Author / Penulis (Aku) dan Henry Lau (SJ-M)


“hey, apa yang sedang kau lakukan ?” tanyaku sambil berusaha melepaskan genggaman tangannya. Henrypun memberikan alat bantu pendengaran yang tadi kulempar.

“aku akan membawamu ke suatu tempat” ucapnya penuh misteri. Selama dalam perjalanan, kami tidak berbicara sepatah katapun. Suasana menjadi hening.

“kenapa kau tidak masuk kelas ?” tanyaku memecah keheningan.

“kau sendiri, sedang apa berdiri disana ?”

“aku... aku cuma mau jalan-jalan sebentar” jawabku berbohong.

“jalan-jalan pada saat jam pelajaran ? emangnya kau mau jalan-jalan kemana ?” pertanyaan itu membuatku terpojok. Ya Tuhan, aku harus jawab apa ?

“bu... bukan urusanmu” jawabku gugup. kemudian aku melihatnya tersenyum evil.

“kita sudah sampai”

“dimana ini ?” dia membawaku ke suatu tempat yang indah dan tenang.

“ini taman yang dibuat oleh ayahku sebagai hadiah ulang tahunku. Disinilah tempat yang sering kukunjungi bila sedang galau, sedih, marah, dan sebagainya”

“terus, kenapa kau bawa aku kesini ?”

“bukannya kau sedang kesal ? kau bisa mencurahkan kekesalanmu disini”

“apa tempat ini rahasia ?”

“tentu saja”

“berarti aku salah masuk ketempat ini”

“tidak. Kau orang pertama yang kuajak kesini”

“geurae ? orang pertama ? kau jangan bercanda” ucapku sambil memukul dadanya pelan.

“aduh..” rintihnya menahan sakit.

“k.. kau kenapa ? apa aku memukulmu terlalu keras ?” tanyaku khawatir.

“tolong ambilkan obat di dalam tasku..” akupun bergegas mencari obat yang dimaksud Henry tersebut.

“ini..” akupun memberikan obat dan botol air minumku kepadanya.

“masih sakit ? jeoseong haeyo” ucapku menyesal.

“tidak, ini bukan salahmu” ucapnya yang kemudian menarik tanganku kedadanya.

“kau bisa merasakannya ?”

“merasakan apa ?” tanyaku bingung. Kemudian dia menarik kepalaku kedadanya.

“kau sudah bisa merasakannya sekarang ?”

“jantungmu... berdetak kencang”

“ya, ini semua karenamu”

“karenaku ?” ucapku sambil menunjuk kewajahku.

“kau tidak mengerti ?” aku hanya mengangguk.

“aduh, kenapa aku bisa menyukai yeoja bodoh sepertimu ?”

“aku memang bodoh. Mwoya ?” ucapku terkejut sambil mengangkat kepala yang sedari tadi berada dipangkuannya. Apa yang baru dibilangnya tadi ? dia hanya tersenyum tidak jelas.

“sejak kapan ?”

“sejak kapan ya ? sejak aku mengenalmu”

“kapan itu ?”

“aduh, kau ini banyak tanya” ucapnya sambil memukul kepalaku pelan.

“aduh sakit” ucapku sambil memegangi kepalaku. Kemudian dia memegang tanganku.

“biarkan aku jadi telingamu. dan kau, jadilah jantungku”

“baiklah” ucapku sambil mengangguk dan tersenyum.
    A ku sadar, manusia tidak ada yang sempurna. Dan setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Aku bertekad akan berubah dan tidak akan pernah menyombongkan diri lagi. Hidup ini tidaklah kekal. Meski sekarang aku memiliki telinga yang tidak bisa berfungsi dengan baik, namun aku akan menikmati hidup ini dan bersyukur atas waktu yang diberikan oleh Tuhan.

                                     Selesai


Tuh kan, pendek banget. Cuma 3 part (-.-) gwaenchana chingu ? ini benar2 FF pertamaku. Dan ini aku buat sendiri. Jika ada kesamaan dengan FF orang lain, itu benar2 unsur ketidak sengajaan ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[FF] Can You Hear Me ? (Part 2) by Suri Valentiani a.k.a. Choi MinAh (최 민 아)


Type                : Sequel
Tittle                : [FF] Can You Hear Me ? (Part 2)
Author             : Suri Valentiani a.k.a. Choi MinAh ( )
Facebook         : Suri Valentiani
Twitter             : @Im_YWnited210
Genre              : Romance, Sad
Cast                 : Author / Penulis (Aku) dan Henry Lau (SJ-M)

v  Rumah Sakit
    D okter Kim segera memeriksa telingaku, kemudian Dokter Kim memasangkan alat bantu pendengaran ketelingaku.
“bagaimana keadaan saya, dok ?” tanyaku khawatir.
“telingamu mengalami masalah, kamu tidak bisa mendengar dengan normal lagi”
“apa telingaku ini tidak bisa disembuhkan, dok ?” Dokter Kim hanya menggelengkan kepalanya. Mwoya ? jadi maksud Dokter Kim, aku tidak bisa mendengar suara kicauan burung, omelan guruku, canda tawa chingu-chinguku, dan suara member SNSD lagi ? Ya Tuhan, bagaimana jadinya hidupku ini tanpa bisa mendengar suara apapun ? akupun meninggalkan Dokter Kim sambil meneteskan air mata.
“gimana ?” tanya salah seorang chinguku. Tangisanku semakin deras. Untungnya kedua chinguku ini mengerti maksud dari tangisanku ini.

    T ak terasa liburan kali ini sudah berlalu. Akupun segera bangun dan bersiap-siap ke sekolah. Tapi ada satu hal yang mengganjal dipikiranku, telingaku. Apa yang akan dikatakan oleh chinguku yang lain tentang kekuranganku ini ? terdengar suara klakson mobil yang sepertinya memanggilku. Akupun segera tersadar dan berlari keluar.

  v  Sekolah
    S ejak kedatanganku, orang disana terus memperhatikanku, seakan-akan menghina diriku. Apa mereka tau tentang keadaanku ini ? aku jadi ketakutan sendiri.
“psst, ehh. Kau lihat yeoja itu ? dia itu tuli” bisik seorang yeoja menghinaku. Aku mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan oleh mereka dengan alat bantu pendengaran pemberian Dokter Kim ini.

“iya. Diakan yeoja yang katanya sombong itu, kan ?” bisik yeoja yang lain. Mendengar hinaan yang secara tidak langsung menyinggung perasaanku itu, akupun menjadi emosi.

“eh, apa maksud kalian bicara seperti itu ?” bentakku kepada dua yeoja itu.

“wahh, kau bisa mendengar kami bicara ya ? bukannya kau tuli ?” emosi mulai menguasai pikiranku. Kutarik rambut panjang hitam yeoja itu. Sementara yeoja yang satunya lagi memilih menghindar. Yeoja itu terus berteriak minta tolong. Tiba-tiba alat bantu pendengaranku ini membuat telingaku sakit. Terpaksa kulempar alat bantu itu. Mempunyai kesempatan, yeoja itupun langsung membalas menarik rambutku. Kemudian dia menghempaskanku kelantai.

“rasain ! makanya jangan sok disini !” kedua yeoja itu meninggalkanku sambil menertawakanku. Aku tidak bisa mendengar suara apapun, meski suara angin sekalipun. Seorang namja datang menolongku.

“kau tidak apa-mwoya ?” tanya Henry, tetangga yang dulu membuatku kesal.

“permohonanmu sudah terkabul. kau sudah puas sekarang ?” aku melepaskan genggaman tangannya dan berlari meninggalkannya.

    A ku memasuki kelas. Suasana terasa pengap, semuanya melirikku. Akupun segera duduk dibangkuku. Sial ! ada yang mengerjaiku dengan membasahi bangkuku hingga rokku menjadi basah. Mereka menertawakanku. Akupun segera meninggalkan kelas yang pengap itu.

    A ku berniat membolos hari ini. Aku berusaha mencari taksi sambil berusaha menutupi bagian rokku yang basah. Namun, aku tidak melihat satu taksipun yang lewat. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat dihadapanku. Sepertinya mobil itu tidak asing. Benar saja, ternyata itu adalah mobil milik tetanggaku, Henry. diapun keluar dari mobilnya dan langsung menarikku masuk ke mobilnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[FF] Can You Hear Me ? (Part 1) by Suri Valentiani a.k.a. Choi MinAh (최 민 아)


Type                : Sequel
Tittle                : [FF] Can You Hear Me ? (Part 1)
Author             : Suri Valentiani a.k.a. Choi MinAh ( )
Facebook         : Suri Valentiani
Twitter             : @Im_YWnited210
Genre              : Romance, Sad
Cast                 : Author / Penulis (Aku) dan Henry Lau (SJ-M)

Ini FF pertamaku. Maaf kalau banyak kesalahan terutama typo nya. Sebenarnya ini CerPen yang aku buat untuk tugas Bahasa Indonesia, makanya cuma sedikit partnya. Aku senang akhirnya udah bisa bikin FF, meski GAJE (XD) aku sudahi saja ya. Mohon komentarnya. Gomawo dan Selamat membaca chingu ^^
    K ring… kring… Terdengar suara jam wekerku berbunyi. Segera kumatikan asal bunyi nyaring yang mengganggu istirahatku itu. Kututup kembali kedua mataku ini, mencoba untuk kembali terlelap. Liburan kali ini aku benar-benar ingin beristirahat dengan tenang. Maklum, minggu ini aku disibukkan oleh tumpukan buku agar ujian semesterku kali ini tidak anjlok lagi. Seberkas cahaya mulai masuk ke kamarku. Cahaya itu mengganggu istirahatku, seakan-akan membangunkan. Kupalingkan wajah dan kutarik selimut hingga menutupi kepala agar aku bisa kembali beristirahat. Tiba-tiba terdengar suara nyaring yang sangat mengganggu indra pendengaranku ini. Kututup kedua telingaku dengan kedua telapak tanganku agar suara itu tidak menggangguku lagi. Namun suara itu terus menggema ditelingaku. Aku sudah tidak tahan lagi. Akupun bangkit dari tempat tidurku dan melepaskan selimutku.

“hey, bisakah kau biarkan aku istirahat sehari saja ?” teriakku kepada seorang namja yang tinggal di depan rumahku sambil menutup kedua telingaku ini.

“waiyo ? aku hanya memanaskan mesin mobilku saja” jawab namja itu dengan santai. Aish, namja ini membuatku geram.

“tapi suara mobilmu itu sangat menggangguku !” bentakku kepada namja itu.

“kenapa telingamu tidak disumbat saja ?”

“meski kusumbatpun tetap saja suara mobil bututmu itu terdengar ditelingaku !” bentakku dengan suara yang lantang. Akupun segera masuk kembali ke rumahku.

“heh yeoja sombong ! kenapa kau tidak tuli saja sekalian !” namja itu memanaskan mesin mobilnya semakin keras. Akupun berlari ke kamarku. Setelah kaki kananku manginjakkan kaki ke kamarku, namja itu kian menggila.

    A kupun segera mencari earphone lalu mencolokkannya ke HandPhoneku. Kuputar musik yang paling kusukai, yaitu lagu SNSD Complete. Meski sudah kuputar musik dengan volume tinggi, suara mobil itu terdengar semakin jelas ditelingaku. Akupun menaikkan volume musik itu. Namun terjadi kejadian aneh. Semakin kunaikkan volume musik itu, suara musiknya terdengar semakin hilang. Akupun melepaskan earphone itu. Suara mobil itu sudah tidak terdengar lagi.

    A kupun segera menuju ke dapur. Kuambil cemilan dan eskrim dari dalam kulkas. Setelah itu, aku pergi menonton televisi diruang keluarga. Kuhidupkan televisi dengan menggunakan tombol merah pada remote. Aku begitu bersemangat setelah melihat berita tentang SMTown yang akan mengadakan konser di Indonesia, apalagi saat wawancara Girlband favoritku, SNSD. Anehnya, aku tidak bisa mendengar suara apapun dari televisi tipis itu. Kutekan-tekan tombol mute, tetap tidak terdengar suara apapun. Kejadian itu kembali terulang meski sudah kuatur maksimal volume televisi itu.

“ini TV nya rusak kali ya ?” ucapku sembari mematikan televisi itu. perutku terasa lapar, akupun kembali ke dapur. Aku tidak pandai memasak, biasanya Ahjumma yang memasak untukku. Tapi hari ini Ahjumma pulang kampung karena anaknya sakit. Terpaksa kuganjal perut kurusku ini dengan sebungkus mie goreng. Setelah kenyang, akupun mencuci piring dan segera kembali ke kamar. Ups ! sepertinya aku menginjak sesuatu.

“kenapa ada pecahan piring disini ?” ternyata aku menginjak pecahan piring kaca. Kakiku berlumuran darah.

“siapa yang telah memecahkan piring ini ? kok aku gak dengar suara piring pecah ?” aku mulai khawatir. Akupun segera membersihkan pecahan piring kaca itu dan segera kembali ke kamar untuk mengobati lukaku itu. Aku mengganti baju dan segera menuju ke arah pintu. Ketika membuka pintu, aku sangat terkejut setelah mendapati kedua chinguku yang sedari tadi menungguku di depan pintu. Aku tidak bisa mendengar apa yang tengah mereka bicarakan.

“chingu, aku tidak bisa mendengar suara kalian. Bisakah kalian menemaniku pergi ke rumah sakit ?” kedua chinguku itu tampak terkejut bercampur sedih setelah mendengar keadaanku tersebut. Aku hanya bisa menunduk, mencoba untuk menahan agar air mataku ini tidak menetes. Merekapun mengangguk.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS