Diberdayakan oleh Blogger.


RSS

Musibah


Musibah pada dasarnya merupakan sesuatu yang begitu akrab dengan kehidupan kita. Adakah orang yang tidak pernah mendapatkan musibah? Pasti tidak ada. Musibah adalah salah satu bentuk ujian yang diberikan Tuhan kepada manusia. la adalah sunnah yang berlaku atas para hamba-Nya. la bukan berlaku pada orang-orang yang lalai dan jauh dari nilai-nilai agama saja. Namun ia juga menimpa orang-orang mukmin dan orang-orang yang bertakwa. Bahkan, semakin tinggi kedudukan seorang hamba di sisi Tuhan, maka semakin berat ujian dan cobaan yang diberikan Tuhan kepadanya. Karena Dia akan menguji keimanan dan ketabahan hamba yang dicintai-Nya.
Sebagai contoh, bangsa kita tercinta sekarang ini sedang dirundung dan didera dengan berbagai musibah, mulai dari gelombang  tsunami, lumpur lapindo, flu burung, busung lapar, gizi buruk, harga melonjak ditambah permasalahan nasional yang tak kunjung teratasi, akan tetapi sayangnya sedikit yang bisa mengambil hikmah dari musibah yang sedang di derita. Ujian yang semestinya mendongkrak kualitas keimanan dan mengantar pada keberkahan ternyata sering membawa kepada murka Tuhan. Tak lain karena orang yang terkena musibah tak mampu bersikap benar saat menghadapi musibah tersebut.

Sesungguhnya di balik musibah itu terdapat hikmah dan pelajaran yang banyak bagi mereka yang bersabar dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan yang telah menakdirkan itu semua untuk hamba-Nya, diantara hikmah yang bisa kita petik dari sebuah musibah antara lain :

1. Musibah akan mendidik jiwa dan mensucikan kita dari dosa dan kemaksiatan. 

Terdapat kabar gembira sekaligus ancaman jika kita mengetahui bahwa musibah yang kita alami adalah merupakan hukuman atas dosa-dosa kita.

2. Mendapatkan kebahagiaan (pahala) tak terhingga di akhirat. 

Itu merupakan balasan dari musibah yang diderita oleh seorang hamba sewaktu di dunia, sebab kegetiran hidup yang dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di akhirat dan sebaliknya. Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.

3. Sebagai parameter kesabaran seorang hamba. 

Sebagaimana dituturkan, bahwa seandainya tidak ada ujian maka tidak akan tampak keutamaan sabar. Apabila ada kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan itu. 

Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya cobaan. Jika Tuhan mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya dengan cobaan. Barang siapa yang ridha atas cobaan tersebut maka dia mendapat keridhaan Tuhan dan barang siapa yang berkeluh kesah (marah) maka ia akan mendapat murkaTuhan.

Apabila seorang hamba bersabar dan imannya tetap tegar maka akan ditulis namanya dalam daftar orang-orang yang sabar. Apabila kesabaran itu memunculkan sikap ridha maka ia akan ditulis dalam daftar orang-orang yang di ridhai. Dan jika memunculkan pujian dan syukur kepada Tuhan maka dia akan ditulis namanya bersama-sama orang yang bersyukur. Jika Tuhan mengaruniai sikap sabar dan syukur kepada seorang hamba maka setiap ketetapan Tuhan yang berlaku padanya akan menjadi baik semuanya. 

Sungguh menakjubkan kondisi seorang Hamba, sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika memperoleh kelapangan lalu ia bersyukur maka itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan lalu ia bersabar maka itupun baik baginya (juga). 

4. Dapat memurnikan tauhid dan medekatkan hati kepada Tuhan. 

Tuhan menurunkan cobaan supaya hamba memanjatkan do’a dengan sebab musibah itu. Apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri, tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a.

Musibah dapat menyebabkan seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakkal dan ikhlas dalam memohon. Dengan kembali kepada Tuhan seorang hamba akan merasakan manisnya iman, yang lebih nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita. Apabila seseorang ditimpa musibah baik berupa kemiskinan, penyakit dan yang lainnya maka hendaknya hanya berdo’a dan memohon pertolongan kepada Tuhan saja.

5. Memunculkan berbagai macam ibadah yang menyertainya. 

Di antara ibadah yang muncul adalah ibadah hati berupa rasa takut kepada Tuhan. Berapa banyak musibah yang menyebabkan seorang hamba menjadi berlari mendekat kepada Allah dan menjauhkan diri dari kesesatan. 

6. Dapat mengikis sikap sombong, ujub dan besar kepala. 

Jika seorang hamba kondisinya serba baik dan tak pernah ditimpa musibah maka biasanya ia akan bertindak melampaui batas, lupa awal kejadiannya dan lupa tujuan akhir dari kehidupannya. Akan tetapi ketika ia ditimpa sakit, mengeluarkan berbagai kotoran, bau tak sedap,dahak dan terpaksa harus lapar, kesakitan bahkan mati, maka ia tak mampu memberi manfaat dan menolak bahaya dari dirinya. Dia tak akan mampu menguasai kematian, terkadang ia ingin mengetahui sesuatu tetapi tak kuasa, ingin mengingat sesuatu namun tetap saja lupa. Tak ada yang dapat ia lakukan untuk dirinya, demikian pula orang lain tak mampu berbuat apa-apa untuk menolongnya.

7. Memperkuat harapan kepada Tuhan. 

Harapan merupakan ibadah yang sangat utama, karena menyebabkan seorang hamba hatinya tertambat kepada Tuhan dengan kuat. Apalagi orang yang terkena musibah besar,  maka dalam kondisi seperti ini satu-satunya yang jadi tumpuan harapan hanyalah Tuhan semata, sehingga ia mengadu: “Ya Tuhan tak ada lagi harapan untuk keluar dari bencana ini kecuali hanya kepada-Mu.” Dan banyak terbukti ketika seseorang dalam keadaan kritis, ketika para dokter sudah angkat tangan namun dengan permohonan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan ia dapat sembuh dan sehat kembali. Dan ibadah harapan ini tak akan bisa terwujud dengan utuh dan sempurna jika seseorang tidak dalam keadaan kritis. 

8. Merupakan indikasi bahwa Tuhan menghendaki kebaikan. 

Barang siapa yang dikehendaki oleh Tuhan kebaikan maka Tuhan akan menimpakan musibah kepadanya. Seorang hamba meskipun hidupnya sengsara dengan ujian dan musibah namun hati dan jiwanya tetap sehat. 

9. Tuhan tetap menulis pahala kebaikan yang biasa dilakukan oleh orang yang sakit.
 Meskipun ia tidak lagi dapat melakukan atau dapat melakukan ibadah namun tidak dengan sempurna, Tuhan tetap menulis pahala kebaikan yang dilakukan oleh orang yang sakit.
  Hal ini dikarenakan seandainya ia tidak terhalang sakit tentu ia akan tetap melakukan kebajikan tersebut, maka sakinya tidaklah menghalangi pahala meskipun menghalanginya untuk melakukan amalan. Hal ini akan terus berlanjut selagi dia (orang yang sakit) masih dalam niat atau janji untuk terus melakukan kebaikan tersebut. Tidak seorangpun yang ditimpa musibah pada jasadnya melainkan Tuhan memerintahkan kepada para malaikat untuk menjaganya, Tuhan berfirman kepada malaikat itu, “Tulislah untuk hamba-Ku siang dan malam amal shaleh yang (biasa) ia kerjakan selama ia masih dalam perjanjian dengan-Ku.

10. Dengan adanya musibah seseorang akan mengetahui betapa besarnya nikmat keselamatan dan 'afiyah.

Jika seseorang selalu dalam keadaan senang dan sehat maka ia tidak akan mengetahui derita orang yang tertimpa cobaan dan kesusahan, dan ia tidak akan tahu pula besarnya nikmat yang ia peroleh. Maka ketika seorang hamba terkena musibah, diharapkan agar ia bisa tahu betapa mahalnya nikmat yang selama ini ia terima dari Tuhan. 

Hendaknya seorang hamba bersabar dan memuji Tuhan ketika tertimpa musibah, sebab walaupun ia sedang terkena musibah sesungguhnya masih ada orang yang lebih susah darinya, dan jika tertimpa kemiskinan maka pasti ada yang lebih miskin lagi. Hendaknya ia melihat musibah yang sedang diterimanya dengan keridhaan dan kesabaran serta berserah diri kepada Tuhan yang telah menakdirkan musibah itu untuknya sebagai ujian atas keimanan dan kesabarannya.

Tidak akan turun musibah kecuali dengan sebab dosa dan tidak akan musibah diangkat oleh Tuhan kecuali dengan bertobat.

Oleh karena itulah marilah kita kembali kepada Tuhan yang maha esa dengan bertaubat dari segala dosa dan khilaf serta menginstropeksi diri kita masing-masing, apakah kita termasuk orang yang terkena musibah sebagai cobaan dan ujian keimanan kita  ataukah termasuk mereka yang sedang disiksa dan dimurkai oleh Tuhan karena kita tidak mau beribadah dan banyak melanggar larangan-larangan-Nya. 

11. Sebuah musibah akan dapat membukakan hati dan menggugah empati sesama manusia.

Hikmahnya semakin merekatkan rasa cinta kasih dan silaturrahmi, serta mampu pula mengeluarkan nilai-nilai budaya doa yang selama ini terpendam, saling mendoakan kepada yang sedang tertimpa musibah. Selayaknya dengan manusiawi sekali bila orang-orang merasa terpanggil untuk ikut bertanggung jawab dan mencintai orang yang sedang tertimpa musibah dan mendapatkan cobaan/ujian, masing-masing membantu semaksimal kemampuan kita.

12.Kemudian diantara hikmah lain yang bisa dirasakan manusia ketika mendapat kan musibah yaitu dicabutnya sumbu perseteruan, maka tiba-tiba orang-orang yang saling bermusuhan diantara mereka lebur dengan sendirinya, kemudian mereka menjadi kawan yang sangat setia, saling membantu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar dengan kata-kata yang sopan yaa...
No Spam please ^^
Warning : Please Take Out With Full Credit !