Type : Sequel
Tittle : [FF] Can
You Hear Me ? (Part 1)
Author : Suri Valentiani a.k.a. Choi MinAh (최 민 아)
Facebook : Suri
Valentiani
Twitter :
@Im_YWnited210
Genre : Romance, Sad
Cast : Author / Penulis (Aku) dan Henry Lau (SJ-M)
Ini FF pertamaku.
Maaf kalau banyak kesalahan terutama typo nya. Sebenarnya ini CerPen yang aku
buat untuk tugas Bahasa Indonesia, makanya cuma sedikit partnya. Aku senang
akhirnya udah bisa bikin FF, meski GAJE (XD) aku sudahi saja ya. Mohon komentarnya.
Gomawo dan Selamat membaca chingu ^^
K ring… kring… Terdengar suara jam wekerku berbunyi. Segera kumatikan
asal bunyi nyaring yang mengganggu istirahatku itu. Kututup kembali kedua
mataku ini, mencoba untuk kembali terlelap. Liburan kali ini aku benar-benar
ingin beristirahat dengan tenang. Maklum, minggu ini aku disibukkan oleh
tumpukan buku agar ujian semesterku kali ini tidak anjlok lagi. Seberkas cahaya
mulai masuk ke kamarku. Cahaya itu mengganggu istirahatku, seakan-akan
membangunkan. Kupalingkan wajah dan kutarik selimut hingga menutupi kepala agar
aku bisa kembali beristirahat. Tiba-tiba terdengar suara nyaring yang sangat
mengganggu indra pendengaranku ini. Kututup kedua telingaku dengan kedua
telapak tanganku agar suara itu tidak menggangguku lagi. Namun suara itu terus menggema
ditelingaku. Aku sudah tidak tahan lagi. Akupun bangkit dari tempat tidurku dan
melepaskan selimutku.
“hey, bisakah kau
biarkan aku istirahat sehari saja ?” teriakku kepada seorang namja yang tinggal
di depan rumahku sambil menutup kedua telingaku ini.
“waiyo ? aku hanya
memanaskan mesin mobilku saja” jawab namja itu dengan santai. Aish, namja ini
membuatku geram.
“tapi suara
mobilmu itu sangat menggangguku !” bentakku kepada namja itu.
“kenapa telingamu
tidak disumbat saja ?”
“meski kusumbatpun
tetap saja suara mobil bututmu itu terdengar ditelingaku !” bentakku dengan
suara yang lantang. Akupun segera masuk kembali ke rumahku.
“heh yeoja sombong
! kenapa kau tidak tuli saja sekalian !” namja itu memanaskan mesin mobilnya
semakin keras. Akupun berlari ke kamarku. Setelah kaki kananku manginjakkan
kaki ke kamarku, namja itu kian menggila.
A kupun segera mencari earphone lalu
mencolokkannya ke HandPhoneku. Kuputar musik yang paling kusukai, yaitu lagu
SNSD Complete. Meski sudah kuputar musik dengan volume tinggi, suara mobil itu
terdengar semakin jelas ditelingaku. Akupun menaikkan volume musik itu. Namun terjadi
kejadian aneh. Semakin kunaikkan volume musik itu, suara musiknya terdengar
semakin hilang. Akupun melepaskan earphone itu. Suara mobil itu sudah tidak
terdengar lagi.
A kupun segera menuju ke dapur. Kuambil
cemilan dan eskrim dari dalam kulkas. Setelah itu, aku pergi menonton televisi diruang
keluarga. Kuhidupkan televisi dengan menggunakan tombol merah pada remote. Aku begitu
bersemangat setelah melihat berita tentang SMTown yang akan mengadakan konser
di Indonesia, apalagi saat wawancara Girlband favoritku, SNSD. Anehnya, aku
tidak bisa mendengar suara apapun dari televisi tipis itu. Kutekan-tekan tombol
mute, tetap tidak terdengar suara apapun. Kejadian itu kembali terulang meski
sudah kuatur maksimal volume televisi itu.
“ini TV nya rusak
kali ya ?” ucapku sembari mematikan televisi itu. perutku terasa lapar, akupun
kembali ke dapur. Aku tidak pandai memasak, biasanya Ahjumma yang memasak
untukku. Tapi hari ini Ahjumma pulang kampung karena anaknya sakit. Terpaksa kuganjal
perut kurusku ini dengan sebungkus mie goreng. Setelah kenyang, akupun mencuci
piring dan segera kembali ke kamar. Ups ! sepertinya aku menginjak sesuatu.
“kenapa ada
pecahan piring disini ?” ternyata aku menginjak pecahan piring kaca. Kakiku berlumuran
darah.
“siapa yang telah
memecahkan piring ini ? kok aku gak dengar suara piring pecah ?” aku mulai
khawatir. Akupun segera membersihkan pecahan piring kaca itu dan segera kembali
ke kamar untuk mengobati lukaku itu. Aku mengganti baju dan segera menuju ke
arah pintu. Ketika membuka pintu, aku sangat terkejut setelah mendapati kedua chinguku
yang sedari tadi menungguku di depan pintu. Aku tidak bisa mendengar apa yang
tengah mereka bicarakan.
“chingu, aku tidak
bisa mendengar suara kalian. Bisakah kalian menemaniku pergi ke rumah sakit ?”
kedua chinguku itu tampak terkejut bercampur sedih setelah mendengar keadaanku
tersebut. Aku hanya bisa menunduk, mencoba untuk menahan agar air mataku ini
tidak menetes. Merekapun mengangguk.
0 komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar dengan kata-kata yang sopan yaa...
No Spam please ^^
Warning : Please Take Out With Full Credit !